Teknik Menguasai dan Menerima Bola
Ditulis ulang dari buku “Principles of Brazilian Football” (Jose Thadeu Goncalves)
oleh: Muhammad Noor,SE
Macam-Macam Cara Menerima Bola
oleh: Muhammad Noor,SE
Dalam menguasai dan menerima bola, ada 6 tingkatan progress yang harus dicapai dalam sebuah latihan:
Pertama, penerima bola harus berada pada posisi diagonal terhadap
bola ketika bertahan dan menyerang karena pergerakan bola tik-tak sangat
berbahaya, latihan ini mampu mengurangi kecepatan penyerangan dan
membuat permainan lawan lebih mudah dibaca oleh pemain bertahan.
Kedua, penerima bola harus menghadapi pemain yang memegang bola, sambil memberikan kode jika telah siap untuk menerima bola.
Ketiga, ketika bola diberikan, si penerima harus bergerak menuju bola untuk menghindari antisipasi dari pemain lawan.
Keempat, jika memungkinkan si penerima bola harus mendapatkan bola
hanya dengan satu sentuhan. Jika si penerima berada di daerah
pertahanannya dan mendapatkan pressure lawan, pilihan yang terbaik
adalah mengantisipasi bola dengan kepalanya menjauhkan bola dari
pertahanan.
Kelima, penerima bola harus menerima bola sambil memutar tubuhnya ke
arah berlawanan dimana bola tersebut datang, dan yang paling penting,
perubahan arah bola, jika datangnya dari atas; sentuhan keduanya harus
segera memberikan bola ke teman, jika tidak memungkinkan, mainkan bola
di bawah penguasaan penuh.
Keenam, si penerima harus menggunakan lengannya untuk melindungi
dirinya dari pressure lawan dan posisi lutut dibengkokan untuk membantu
keseimbangan, bola yang lebih tinggi daripada lutut harus dapat diterima
menggunakan kaki yang diangkat sehingga terhindar dari cedera karena
bertabrakan dengan pemain bertahan lawan (teknik menerima bola atas
dengan kaki berada di tanah berpotensi menimbulkan cedera lutut dan
engkel).
Akan lebih baik yaitu dengan mengkombinasikan positioning terhadap
ketinggian dan kekuatan bola karena positioning menjadi hal yang paling
utama dalam menerima dan menguasai bola.
Kaki
Kaki paling baik digunakan untuk bola di permukaan tanah (jenis bola
yang paling mudah diterima). Hal yang harus diperhatikan: Bagian dari
kaki yang digunakan untuk menerima bola adalah bagian yang berdekatan
dengan bola atau bahkan bersentuhan langsung saat diterima, intensitas
pressure lawan terhadap si penerima bola, dan arah yang diinginkan si
penerima setelah menerima bola, yaitu:
(a) Kaki bagian dalam:
Teknik yang paling sering digunakan menerima bola; teknik seperti ini
sangat umum digunakan ketika si penerima mendapatkan pressure dari
lawan dan dituntut harus bermain aman; Untuk menerima bola di bagian
tengahnya gunakan kaki bagian tengah dengan telapak kaki dimiringkan
agar bola tidak memantul, tumit diangkat (jari-jari kaki diangkat ke
atas) untuk mencegah bola terlepas dari penguasaan dan posisi kaki yang
menerima bola berada di depan kaki yang tidak menerima bola (posisinya
dibengkokan); di titik pada saat menerima, kaki yang menerima bola
diayunkan ke belakang sehingga sekarang posisi kedua kaki sejajar dan
bola berada di antaranya; dan jangan lupa lengan diangkat dan lutut
dibengkokan agar tersedia ruang banginya untuk bergerak dan menghindari
sergapan lawan.
(b) Kaki bagian luar:
Biasanya digunakan ketika pressure dari pemain bertahan lawan datang
dari belakang si penerima (Masternya adalah Dunga mantan pemain timnas
Brazil) atau ketika pressure dari lawan cukup jauh dan ada ruang untuk
menyerang ke pertahanan lawan dengan cepat (Masternya adalah Ronaldo
mantan pemain Inter Milan dan timnas Brazil); respon seperti itu
membantu membangun serangan balik yang cepat; kaki bagian luar
dimiringkan dimana sebelumnya kaki yang menerima berada di depan tetapi
menahan bola kemudian sejajar kembali dengan kaki lainnya; bagian luar
lengan diangkat sejajar bahu untuk melindungi diri dari gerakan lawan.;
Jika bola yang diterima terlepas dari penguasaan dengan kaki bagian luar
ini menunujukan keputusasaan sebagai konsekuensi dari presure tinggi
yang diterapkan lawan saat menerima bola dengan reaksi yang lambat dari
penerima; masalah paling utama menggunakan kaki bagian luar adalah jika
tekniknya kurang dikuasai maka beresiko mengundang cedera pada lutut.
( c) Bagian telapak kaki:
Teknik ini digunakan ketika si penerima bermain di wilayah pertahanan
(dekat dengan gawang), dia ingin memberikan waktu bagi pemain belakang
untuk mendekati gelandang atau bagi penyerang agar gelandang segera
menekan dan menutup ruang (Romario, mantan pemain timnas Brazil
menggunakan teknik ini ketika Piala Dunia 1994); Ada 3 keadaan
menguntungkan jika menggunakan teknik seperti ini : (1) Memberikan waktu
yang cukup bagi pemain lain untuk menutup ruang/jarak dengan penyerang,
(2) Overlapping, (3) Membangun keseimbangan posisi sebelum menentukan
keputusan apakah memutar kemudian menembak atau menunggu kemudian
memberikan bola kepada pemain lain yang berlari dari belakang; ingat
poin penting ini; bagian kaki yang menerima harus sejauh mungkin dari
pressure lawan; si penerima membengkokan dadanya, lengan diangkat
setinggi bahu untuk menghalau pressure lawan; lutut yang tidak menerima
bola harus dibengkokan; dan keseimbangan tubuh harus dijaga terhadap
pressure lawan.
Paha
(Digunakan untuk menerima bola yang datangnya lebih tinggi daripada
lutut tetapi lebih rendah daripada pinggang). Paha si penerima harus
menghadap bola ketika datang dan bergerak maju untuk menyongsong bola;
kaki diangkat dan dibengkokan 60 derajat, otot paha menjadi rileks
sehingga bola yang diterima akan meluncur mulus ke tanah.
Dada
(Bagian dari tubuh yang biasanya digunakan untuk menerima bola yang
datangnya lebih tinggi daripada pinggang tetapi tidak dapat dijangkau
oleh kaki). Si penerima membusungkan dadanya ketika di udara kemudian
melepaskannya sesaat setelah menyentuh bola; dada diposisikan menghadap
langit untuk mengantisipasi jika penerimaan bola kurang baik, diharapkan
bola akan memantul kemudian jatuh ke lapangan ketika sentuhan kedua.
Kepala
(Tidak lumrah untuk menguasai bola menggunakan kepala, karena akan
mengakibatkan hal yang tidak diharapkan seperti serangan balik). Pemain
menggunakan kepala khususnya bagian dahi dengan posisi leher yang kokoh
sebelum bola diterima; bola akan berada pada penguasaan penuh; si pemain
mengikuti bola dengan matanya dan menunggu bola jatuh ke tanah sebelum
kemudian di-dribling atau ditendang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar